
Kontrol logika terprogram (bahasa Inggris: programmable logic controller atau PLC) adalah suatu mikroprosesor yang digunakan untuk otomasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur perakitan suatu pabrik. PLC memiliki perangkat masukan dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor, relai, contactor
dll. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengoperasikan PLC berbeda
dengan bahasa pemrograman biasa. Bahasa yang digunakan adalah Ladder, yang hanya berisi input-proses-output. Disebut Ladder,
karena bentuk tampilan bahasa pemrogramannya memang seperti tampilan
tangga. Disamping menggunakan pemrograman ladder, PLC juga dapat
diprogram dengan pemrograman SFC dan pemrograman ST, untuk yang ST sudah
jarang digunakan lagi.(wikipedia.com)
PLC mempunyai banyak merk dilihat dari kebutuhannya dan kehandalannya. Diantaranya ada PLC merk Omron, Siemens, Allen Bradly, Schneider, Mitsubishi, dan masih banyak lagi yang lain.
Pada
pembahasan ini saya akan menjelaskan tentang bagaimana menggunakan software
SIMATIC versi 5.5 yang merupakan software bawaan dari PLC Siemens S7-300.
tutorial ini saya buat sebagai laporan praktikum dari mata kuliah Praktikum Rekayasa kendali di jurusan teknik Mekatronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. semoga bermanfaat untuk anda semua. amin.
Setelah
anda selesai menginstall software simatic di PC anda, buka simatic manager maka
akan muncul seperti gambar di bawah ini. Jika muncul jendela STEP 7 Wizard,
klik cancel saja.ini digunakan agar kita mampu mengkonfigurasikan Hardware dari
awal.
Setelah
klik cancel, klik file - new - project dan beri nama pada pada name project. Kemudian
klik OK.
Kemudian pada halaman kosong pada window Simatic manager klik kanan - Insert New Object - Simatic 300 Station.
Kemudian
double klik pada Hardware.
Ini
merupakan jendela untuk mengatur atau mengkonfigurasikan hardware dengan
Software kita Hardware mana yang kita
gunakan dan dengan susunan apa kita menggunakannya.
Idealnya
untuk PLC simatic mempunyai konfigurasi dengan urutan sbb:
Power
Supply - CPUà Counter modul - Analog Input - Analog Output - Digital Input - Digital Output.
Tetapi
pada praktiknya tidak semua PLC di konfigurasikan dengan urutan seperti diatas.
Ada
yang menggunakan Counter modul, ada yang tidak, ada yang menggunakan Analog
Input , ada yang tidak, tetapi biasanya konfigurasi seperti ini jarang dipakai.
Kemudian
klik kanan pada halaman kosong pada window Hardware Config pilih SIMATIC 300- RACK-300- Rail, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini :
Kolom
diatas digunakan untuk mensetting urutan hardware sesuai kondisi idealnya. Untuk
posisi nomor satu selalu diisi dengan Power Supply, caranya dengan klik kanan pada kolom nomor 1
kemudian pilih PS 307 5A nseperti gambar dibawah ini.
Untuk
kolom nomor 3 kosongi saja karena biasanya untuk kolom 3 ini digunakan untuk Interface,
dimana jika perangkat Interface sudah ada maka bisa di masukkan, tetapi jika
perangkat ainterfacenya tidak ada maka bisa dikosongi saja untuk kolom nomor 3.
Kemudian
pada kolom nomor 4 akan diisi oleh Counter Modul.
Kemudian
Klik kanan pada kolom nomor 5. SIMATIC 300 - SM-300 - AI 2x12bit - SM 331-7KB02-0AB0
Kemudian
untuk kolom nomer 6 isi dengan Analog output.
Dengan
cara klik kanan pada kolom 6 - SIMATIC 300 - SM-300 - AO2x12bit - SM 332-5HB01-0AB0
Kemudian
untuk kolom nomer 7 isi dengan Digital Input.
Kemudian
untuk kolom nomer 8 isi dengan Digital Output.
Dengan
cara klik kanan pada kolom 8 - SIMATIC 300 - SM-300 - DO 32x24V - SM 322-1BL00-0AA0
Setelah
mengkonfigurasi seperti tabel diatas, maka bukalah pada window simatic manager untuk
mengaktifkan PLC simulator yang digunakan untuk mensimulasi kan hasil rangkaian
kita nanti.
Setelah
PLC SIM aktif buka kembali Hardware Config dan klik save and compile. Seperti gambar
dibawah ini:
Jika
sudah di compile maka downloadkan hasil configurasi dari hardware ke PLC SIM. Seperti
gambar dibawah ini:
Setelah
itu buka kembali window SIMATIC manager dan klik pada CPU 315 2PN/DP masuk ke
blocks dan klik OB1. Di dalam OB 1 ini kita akan memprogram PLC dengan bahasa
yang dapat kita pilih. Antara lian LAD untuk program ladder, FBD untuk Fuction
Block Diagram dan lain lain.
Kemudian
klik 2 kali pada OB1 maka akan muncul jendela dimana kita akan membuat program
dengan menggunakan bahasa apa, entah itu Ladder, FBD, maupun yang lainnya. Untuk
tutorial ini silahkan pilih yang LAD = ladder . agar mudah dalam pemahan. Tetapi
jika anda sudah pernah menggunakan bahasa yang lain juga tidak masalah jika
menggunakan bahasa lainnnya.
Kemudian
klik OK.
Setelah
itu akan muncul jendela baru, yaitu jendela program editor, dimana kita akan
membuat atau memprogram suatu control sederhana, seperti misalkan rangkaian
self conservatif, atau biasanya kalau di SMK dulu sering disebut sebagai
rangkaian DOL = Direct On Line. Dimana rangkaian tersebut hanya terdiri dari
satu tombol atau Push Botton untuk menghidupkan, satu tombol untuk mematikan, dan satu buah
koil, dimana jika tombol ditekan kemudian dilepas maka koil akan tetap ON atau
bekerja. Karena adanya rangkaian yang membuat si koil ini tetap ON.
Didalam
program editor ini terdapat macam tool atau perintah program yang tersusun dalam
sebuah grup Intruction List, diantaranya Bit Logic, Comparator, Converter, Counter,
DB call, Integer Function, Floating Point, Timers, Shift/Rotate, dan masih
banyak lagi yang lainnya.
Jika
anda ingin membuat program sederhana seperti gambar di bawah ini, silahkan buka
pada Bit Logic, nanti akan banyak sekali terdapat contact Normally open maupun
close, yang biasa digunakan pada pemrograman ladder.
Setelah
menekan download silahkan klik icon monitoring gambarnya seperti kacamata
seperti gambar di bawah ini:
Dari
gambar diatas dapat kita ketahui bahwa saklar I12.0 merupakan tombol start dan
I12.1 merupakan tombol stop sedangkan Q17.0 adalah sebagai koil atau output. Kondisi
diatas adalah pada saat tombol start belum di tekan. Maka tidak ada arus atau
logic yasng masuk ke Q17.0, sehingga q17.0 ,masih belum aktif.
Pada
rangkaian diatas kondisi I12.0 sudah di tekan terlihat pada PLC SIM IB 12 terdapat tanda centang pada posisi 0, ini
maksudnya adalah bahwa Input bit 12.0 sedang di aktifkan sehingga membuat Q17.0
menjadi ON, terlihat juga di PLC SIM bahwa QB 17 pada posisi 0 juga terdapat
tanda centang, ini maksudnya adalah bahwa Q17.0 aktif karena mendapat trigger
dari I12.0
Kemudian
pada rangkaian selanjutnya adalah ketika I12.0 telah diaktifkan setelah itu di
matikan maka apa yang akan terjadi pada Q17.0?
Saat
I12.0 di OFFkan maka Q17.0 tetap aktif ini dikarenakan ada rangkaian yang
mengikat (self conservatif) yaitu koil Q17.0, dimana contact NO pada Q17.0
dipasang paralel bersama dengan I12.0 sehingga ketika Q17.0 aktif maka NO yang
di paralel dengan I12.0 akan menjadi NC, dan akan membuat Q17.0 tetap hidup
atau ON walaupun I12.0 sudah tidak aktif.
Untuk
rangkaian dibawah ini merupakan rangkaian yang digunakan untuk mematikan
rangkaian, dimana rangkaian diatas akan mati jika arus yang mengalir ke koil di
hentikan. Dengan menekan tombol stop(NC) yang pada rangkaian diatas terdapat pada
I12.1 seperti gambar dibawah ini:
Contoh soal :
buatlah sebuah sistem yang dapat mengontrol bel cerdas cermat dengan terdiri dari 3 tombol peserta dengan 3 buzzer dan 3 lampu indikator, jika salah satu pemain menekan tercepat maka buzzer akan berbunyi dan lampu indikator menyala, dan pemain lainnya menekan tombol maka lampu indikator pemain lain tidak akan bekerja.
tombol reset terdapat pada juri.
perhatikan gambar dibawah ini !
dibawah ini terdapat 3 tombol pemain dan 3 lampu indikator pemain, serta 1 tombol reset (berada di meja juri).
gambar diatas terdiri dari I12.0 tombol pemain 1 dan Q17.0 lampu pemain 1, I12.2 tombol pemain 2 Q17.1 lampu pemain 2, dan I12.3 adalah tombol pemain 3 dan Q17.2.
dari gambar diatas kita ketahui bahwa saat pemain 1 menekan tombol maka lampu dari pemain 1 akan menyala dan ketika pemain 2 dan 3 menekan tombol maka lampu dari pemain 2 dan 3 tidak akan menyala, karena pemain 1 yang pertama menekan tombol untuk menjawab pertanyaan dari juri.
bagaimana ini bisa terjadi?
kita kettahui bahwa pada setiap rangkain dari pemain satu pemain 2 maupun pemain 3 mempunyai kontak NC pada koil dari masing masing peserta lain sehingga pada salah satu pemain menekan tombol maka kontak NC tersebut akan menjadi NO dan ketika pemain lain menekan tombol kalah cepat di anding peserta lainnya maka lampu tidak akan aktif karena di tolak perjalanan arusnya oleh kontak NC yang berubah menjadi NO dari masing- masing koil peserta tadi .
Contoh soal :
buatlah sebuah sistem yang dapat mengontrol bel cerdas cermat dengan terdiri dari 3 tombol peserta dengan 3 buzzer dan 3 lampu indikator, jika salah satu pemain menekan tercepat maka buzzer akan berbunyi dan lampu indikator menyala, dan pemain lainnya menekan tombol maka lampu indikator pemain lain tidak akan bekerja.
tombol reset terdapat pada juri.
perhatikan gambar dibawah ini !
dibawah ini terdapat 3 tombol pemain dan 3 lampu indikator pemain, serta 1 tombol reset (berada di meja juri).
dari gambar diatas kita ketahui bahwa saat pemain 1 menekan tombol maka lampu dari pemain 1 akan menyala dan ketika pemain 2 dan 3 menekan tombol maka lampu dari pemain 2 dan 3 tidak akan menyala, karena pemain 1 yang pertama menekan tombol untuk menjawab pertanyaan dari juri.
bagaimana ini bisa terjadi?
kita kettahui bahwa pada setiap rangkain dari pemain satu pemain 2 maupun pemain 3 mempunyai kontak NC pada koil dari masing masing peserta lain sehingga pada salah satu pemain menekan tombol maka kontak NC tersebut akan menjadi NO dan ketika pemain lain menekan tombol kalah cepat di anding peserta lainnya maka lampu tidak akan aktif karena di tolak perjalanan arusnya oleh kontak NC yang berubah menjadi NO dari masing- masing koil peserta tadi .
sedangkan rangkaian diatas pada I12.1 merupakan tombol dosen yang digunakan untuk mereset ulang rangkaian ke posisi awal sebelum tombol pemain ditekan.
0 komentar:
Posting Komentar