Rabu, 01 Juli 2015

Cara mengoperasikan PLC dengan menggunakan SIMATIC versi 5.5




          Programmable logic Controller merupakan sebuah alat yang mampu mengontrol sebuah sistem dengan perintah Logic. setelah sayas search di wikipedia arti dan makna dari PLC ialah  Kontrol logika terprogram. dengan penjelasan sebagai berikut.
Kontrol logika terprogram (bahasa Inggris: programmable logic controller atau PLC) adalah suatu mikroprosesor yang digunakan untuk otomasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur perakitan suatu pabrik. PLC memiliki perangkat masukan dan keluaran yang digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor, relai, contactor dll. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengoperasikan PLC berbeda dengan bahasa pemrograman biasa. Bahasa yang digunakan adalah Ladder, yang hanya berisi input-proses-output. Disebut Ladder, karena bentuk tampilan bahasa pemrogramannya memang seperti tampilan tangga. Disamping menggunakan pemrograman ladder, PLC juga dapat diprogram dengan pemrograman SFC dan pemrograman ST, untuk yang ST sudah jarang digunakan lagi.(wikipedia.com)

 PLC mempunyai banyak merk dilihat dari kebutuhannya dan kehandalannya. Diantaranya ada PLC merk Omron, Siemens, Allen Bradly, Schneider, Mitsubishi, dan masih banyak lagi yang lain.
Pada pembahasan ini saya akan menjelaskan tentang bagaimana menggunakan software SIMATIC versi 5.5 yang merupakan software bawaan dari PLC Siemens S7-300.

tutorial ini saya buat sebagai laporan praktikum dari mata kuliah Praktikum Rekayasa kendali di jurusan teknik Mekatronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. semoga bermanfaat untuk anda semua. amin.
Langsung saja...

Setelah anda selesai menginstall software simatic di PC anda, buka simatic manager maka akan muncul seperti gambar di bawah ini. Jika muncul jendela STEP 7 Wizard, klik cancel saja.ini digunakan agar kita mampu mengkonfigurasikan Hardware dari awal.


Setelah klik cancel, klik file - new - project dan beri nama pada pada name project. Kemudian klik OK.





Kemudian pada halaman kosong pada  window Simatic manager klik kanan - Insert New Object - Simatic 300 Station.
Kemudian double klik pada SIMATIC 300() akan muncul tampilan seperti dibawah ini. 

Kemudian double klik pada Hardware.


Setelah double klik pada Hardware maka akan muncul tampilan seperti ini: 

Ini merupakan jendela untuk mengatur atau mengkonfigurasikan hardware dengan Software kita Hardware mana yang  kita gunakan dan dengan susunan apa kita menggunakannya.
Idealnya untuk PLC simatic mempunyai konfigurasi dengan urutan sbb:
Power Supply - CPUà Counter modul - Analog Input - Analog Output - Digital Input - Digital Output.
Tetapi pada praktiknya tidak semua PLC di konfigurasikan dengan urutan seperti diatas.
Ada yang menggunakan Counter modul, ada yang tidak, ada yang menggunakan Analog Input , ada yang tidak, tetapi biasanya konfigurasi seperti ini jarang dipakai.

Kemudian klik kanan pada halaman kosong pada window Hardware Config pilih SIMATIC 300- RACK-300- Rail, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini  :


Kolom diatas digunakan untuk mensetting urutan hardware sesuai kondisi idealnya. Untuk posisi nomor satu selalu diisi dengan Power Supply,  caranya dengan klik kanan pada kolom nomor 1 kemudian pilih PS 307 5A nseperti gambar dibawah ini.


Kemudian klik kanan kolom nomor dua dan pilih CPU 315-2PN/DP -- 6ES7 315 3EH13 0Ab0 -- V2.6

Untuk kolom nomor 3 kosongi saja karena biasanya untuk kolom 3 ini digunakan untuk Interface, dimana jika perangkat Interface sudah ada maka bisa di masukkan, tetapi jika perangkat ainterfacenya tidak ada maka bisa dikosongi saja untuk kolom nomor 3.

Kemudian pada kolom nomor 4 akan diisi oleh Counter Modul.
Klik kanan pada kolom 4 . SIMATIC 300 - FM-300 - Counter Modules - AI 2x12bit - FM 350-1AH03-0AE0


Kemudian Klik kanan pada kolom nomor 5.  SIMATIC 300 - SM-300 - AI 2x12bit - SM 331-7KB02-0AB0

Kemudian untuk kolom nomer 6 isi dengan Analog output.
Dengan cara klik kanan pada kolom 6 - SIMATIC 300 - SM-300 - AO2x12bit - SM 332-5HB01-0AB0



Kemudian untuk kolom nomer 7 isi dengan Digital Input.
Dengan cara klik kanan pada kolom 7  SIMATIC 300 - SM-300 - DI 32xDC24V - SM 321-1BL00-0AA0 


Kemudian untuk kolom nomer 8 isi dengan Digital Output.
Dengan cara klik kanan pada kolom 8 - SIMATIC 300 - SM-300 - DO 32x24V - SM 322-1BL00-0AA0


Setelah mengkonfigurasi seperti tabel diatas, maka bukalah pada window simatic manager untuk mengaktifkan PLC simulator yang digunakan untuk mensimulasi kan hasil rangkaian kita nanti.
dan klik PLC SIM sesuai gambar dibawah ini: 

Setelah PLC SIM aktif buka kembali Hardware Config dan klik save and compile. Seperti gambar dibawah ini:

Jika sudah di compile maka downloadkan hasil configurasi dari hardware ke PLC SIM. Seperti gambar dibawah ini: 

Jika ada kotak pesan seperti  dibawah ini langsung klik select all dan klik OK.


Setelah itu buka kembali window SIMATIC manager dan klik pada CPU 315 2PN/DP masuk ke blocks dan klik OB1. Di dalam OB 1 ini kita akan memprogram PLC dengan bahasa yang dapat kita pilih. Antara lian LAD untuk program ladder, FBD untuk Fuction Block Diagram dan lain lain.


Kemudian klik 2 kali pada OB1 maka akan muncul jendela dimana kita akan membuat program dengan menggunakan bahasa apa, entah itu Ladder, FBD, maupun yang lainnya. Untuk tutorial ini silahkan pilih yang LAD = ladder . agar mudah dalam pemahan. Tetapi jika anda sudah pernah menggunakan bahasa yang lain juga tidak masalah jika menggunakan bahasa lainnnya.

Kemudian klik OK.


Setelah itu akan muncul jendela baru, yaitu jendela program editor, dimana kita akan membuat atau memprogram suatu control sederhana, seperti misalkan rangkaian self conservatif, atau biasanya kalau di SMK dulu sering disebut sebagai rangkaian DOL = Direct On Line. Dimana rangkaian tersebut hanya terdiri dari satu tombol atau Push Botton untuk menghidupkan,  satu tombol untuk mematikan, dan satu buah koil, dimana jika tombol ditekan kemudian dilepas maka koil akan tetap ON atau bekerja. Karena adanya rangkaian yang membuat si koil ini tetap ON.
Didalam program editor ini terdapat macam tool atau perintah program yang tersusun dalam sebuah grup Intruction List, diantaranya Bit Logic, Comparator, Converter, Counter, DB call, Integer Function, Floating Point, Timers, Shift/Rotate, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Jika anda ingin membuat program sederhana seperti gambar di bawah ini, silahkan buka pada Bit Logic, nanti akan banyak sekali terdapat contact Normally open maupun close, yang biasa digunakan pada pemrograman ladder.

Setelah program jadi maka anda bisa mensimulasikannya dengan cara mendownload program tersebut dengan cara mengklik icon download sehingga kita dapat melihat perjalan arus atau perjalanan logic dari suatu rangkaian yang telah kita buat. Seperti gambar dibawah ini.


Setelah menekan download silahkan klik icon monitoring gambarnya seperti kacamata seperti gambar di bawah ini:

Maka akan tampil seperti gambar di bawah ini.

Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa saklar I12.0 merupakan tombol start dan I12.1 merupakan tombol stop sedangkan Q17.0 adalah sebagai koil atau output. Kondisi diatas adalah pada saat tombol start belum di tekan. Maka tidak ada arus atau logic yasng masuk ke Q17.0, sehingga q17.0 ,masih belum aktif.

Pada rangkaian diatas kondisi I12.0 sudah di tekan terlihat pada PLC SIM IB 12  terdapat tanda centang pada posisi 0, ini maksudnya adalah bahwa Input bit 12.0 sedang di aktifkan sehingga membuat Q17.0 menjadi ON, terlihat juga di PLC SIM bahwa QB 17 pada posisi 0 juga terdapat tanda centang, ini maksudnya adalah bahwa Q17.0 aktif karena mendapat trigger dari I12.0
Kemudian pada rangkaian selanjutnya adalah ketika I12.0 telah diaktifkan setelah itu di matikan maka apa yang akan terjadi pada Q17.0?
Lihat gambar dibawah ini.

Saat I12.0 di OFFkan maka Q17.0 tetap aktif ini dikarenakan ada rangkaian yang mengikat (self conservatif) yaitu koil Q17.0, dimana contact NO pada Q17.0 dipasang paralel bersama dengan I12.0 sehingga ketika Q17.0 aktif maka NO yang di paralel dengan I12.0 akan menjadi NC, dan akan membuat Q17.0 tetap hidup atau ON walaupun I12.0 sudah tidak aktif.

Untuk rangkaian dibawah ini merupakan rangkaian yang digunakan untuk mematikan rangkaian, dimana rangkaian diatas akan mati jika arus yang mengalir ke koil di hentikan. Dengan menekan tombol stop(NC) yang pada rangkaian diatas terdapat pada I12.1 seperti gambar dibawah ini:


Contoh soal :
buatlah sebuah sistem yang dapat mengontrol bel cerdas cermat dengan terdiri dari 3 tombol peserta dengan 3 buzzer dan 3 lampu indikator, jika salah satu pemain menekan tercepat maka buzzer akan berbunyi dan lampu indikator menyala, dan pemain lainnya  menekan tombol maka lampu indikator pemain lain tidak akan bekerja.
tombol reset terdapat pada juri.

perhatikan gambar dibawah ini !
dibawah ini terdapat 3 tombol pemain dan 3 lampu indikator pemain, serta 1 tombol reset (berada di meja juri).

  gambar diatas terdiri dari I12.0 tombol pemain 1 dan Q17.0 lampu pemain 1, I12.2 tombol pemain 2 Q17.1 lampu pemain 2, dan I12.3 adalah tombol pemain 3 dan Q17.2.
 dari gambar diatas kita ketahui bahwa saat pemain 1 menekan tombol maka lampu dari pemain 1 akan menyala dan ketika pemain 2 dan 3 menekan tombol maka lampu dari pemain 2 dan 3 tidak akan menyala, karena pemain 1 yang pertama menekan tombol untuk menjawab pertanyaan dari juri. 
bagaimana ini bisa terjadi?
 kita kettahui bahwa pada setiap rangkain dari pemain satu pemain 2 maupun pemain 3 mempunyai kontak NC pada koil dari masing masing peserta lain sehingga pada salah satu pemain menekan tombol maka kontak NC tersebut akan menjadi NO dan ketika pemain lain menekan tombol kalah cepat di anding peserta lainnya maka lampu tidak akan aktif karena di tolak perjalanan arusnya oleh kontak NC yang berubah menjadi NO  dari masing- masing koil peserta tadi .

sedangkan rangkaian diatas pada I12.1 merupakan tombol dosen yang digunakan untuk mereset ulang rangkaian ke posisi awal sebelum tombol pemain ditekan.



0 komentar:

Posting Komentar